Daftar Bahasa Di Seluruh Dunia
Berikut adalah daftar bahasa menurut jumlah penutur asli. Perlu diperhatikan bahwa daftar seperti ini bisa berbeda tergantung definisi yang digunakan untuk beberapa istilah, khususnya perbedaan yang tepat antara "dialek" dan "bahasa".
Contohnya adalah bahasa Arab, yang dapat dianggap sebagai satu bahasa tunggal atau sekelompok bahasa-bahasa yang terkait. World Almanac, CIA World Factbook, dan Ethnologue, sumber-sumber untuk tabel-tabel di bawah ini, menganggap varietas bahasa Arab sebagai bahasa-bahasa yang terpisah. Jika seluruh varietas yang disenaraikan Ethnologue tersebut dianggap sebagai satu bahasa saja, maka bahasa Arab berada di urutan ke-4 dengan sekitar 220 juta penutur. Tabel ringkasan
Jumlah-jumlah adalah dalam jutaan, dan diurutkan berdasarkan median (nilai rata-rata). VBahasa | ETH | WAM | CIA | SIL | ENC | WEB | Median (tidak term. WAM) |
Bahasa Tionghoa — semua | 937 | 937 | |||||
885 | 874 | 874 | 836 | 1200 | 874 | ||
402 | 514 | 341 | 322 | 322 | 330 | 335,5 | |
332 | 425 | 339 | 332 | 332 | 300 | 332 | |
182 | 496 | 366 | 182 | 333 | 250 | 291,5 | |
189 | 215 | 207 | 189 | 189 | 185 | 189 | |
Bahasa Arab — semua | 256 | 174 | 186 | 200 | 193 | ||
176 | 176 | ||||||
181 | 194 | 167 | 170 | 170 | 160 | 170 | |
145 | 275 | 160 | 170 | 170 | 160 | 165 | |
127 | 125 | 125 | 125 | 125 | 125 | ||
120 | 100 | 98 | 98 | 100 | 100 | ||
92,5 | 92,5 | ||||||
89 | 90 | 89,5 | |||||
75,5 | 80 | 77,75 | |||||
75 | 78 | 76,5 | |||||
72 | 129 | 77 | 79 | 72 | 75 | 76 | |
71,8 | 71,8 |
- ETH = Ethnologue (1999)
- WAM = World Almanac (2005)
- CIA = CIA Factbook (2000)
- SIL = (1998) Summer Institute for Linguistics (SIL) Ethnologue Survey
- ENC = (1998) Encarta
- WEB (1997) “The World’s 10 Most Influential Languages” in Language Today
Daftar spesifik
Perkiraan Ethnologue (1999)
- Bahasa Mandarin: 885 juta penutur
- Bahasa Inggris: 402
- Bahasa Spanyol: 332
- Bahasa Bengali: 189
- Bahasa Hindi: 182
- Bahasa Portugis: 181
- Bahasa Rusia: 145
- Bahasa Jepang: 127
- Bahasa Jerman: 120
- Bahasa Wu: 90-95
- Bahasa Punjabi: 89 1
- Bahasa Jawa: 75,5
- Bahasa Korea: 75
- Bahasa Perancis: 72
- Bahasa Marathi: 71,8
- Bahasa Turki: 67,7
- Bahasa Vietnam: 67,4
- Bahasa Telugu: 66,4
- Bahasa Kantonis (Yue): 65-70
- Bahasa Tamil: 63,1
- Bahasa Italia: 61,5
- Bahasa Urdu: 58
- Bahasa Hokkien (Min-nan): > 50
- Bahasa Ukraina: 47,8
- Bahasa Arab Mesir: 46,3
- Bahasa Jinyu: 45
- Bahasa Gujarati: 46,1
- Bahasa Polandia: 42,7
- Bahasa Kurdi: 40
- Bahasa Xiang: 40
- Bahasa Persia: 31,3 2
- Bahasa Malayalam: 35,8
- Bahasa Hakka: 34
- Bahasa Kannada: 33,7
- Bahasa Azerbaijan: 32 3
- Bahasa Oriya: 31
- Bahasa Sunda: 27
- Bahasa Bhojpuri: 26,6
- Bahasa Gan: 25
- Bahasa Maithili: 24,3
- Bahasa Hausa: 24,2
- Bahasa Rumania: 23,5
- Bahasa Belanda: 22,8
- Bahasa Myanmar: 22
- Bahasa Sindhi: 21,4
- Bahasa Arab Aljazair: 21,1
- Bahasa Awadhi: 20,5
- Bahasa Thailand: 20,2
- Bahasa Yoruba: 20
Catatan 1: Bahasa Punjabi dipisahkan menjadi dua bahasa oleh Ethnologue: Punjabi Barat (60.647.207) dan Punjabi Timur (27.109.000). Selain itu, dialek Mirpur (1.022.000) juga dihitung. Jumlah ini didasarkan pada jumlah baru yang terdapat dalam edisi ke-15.
Catatan 2: Ethnologue memisahkan bahasa Persia (Farsi) menjadi dua bahasa: Farsi Timur (7 juta) dan Farsi Barat (24,28 juta).
Catatan 3: Bahasa Azerbaijan dipisahkan menjadi dua bahasa oleh Ethnologue: Azerbaijan Utara (sekitar 7 juta) dan Azerbaijan Selatan (sekitar 24,4 juta).
Perkiraan World Almanac (2005)
Catatan 2: Ethnologue memisahkan bahasa Persia (Farsi) menjadi dua bahasa: Farsi Timur (7 juta) dan Farsi Barat (24,28 juta).
Catatan 3: Bahasa Azerbaijan dipisahkan menjadi dua bahasa oleh Ethnologue: Azerbaijan Utara (sekitar 7 juta) dan Azerbaijan Selatan (sekitar 24,4 juta).
Perkiraan World Almanac (2005)
- Bahasa Mandarin 874 juta
- Bahasa Inggris 514 juta
- Bahasa Hindustan 496 juta
- Bahasa Spanyol 425 juta
- Bahasa Rusia 275 juta
- Bahasa Arab 256 juta
- Bahasa Bengali 215 juta
- Bahasa Portugis 194 juta
- Bahasa Melayu/Indonesia 176 juta
- Bahasa Perancis 129 juta
Perkiraan CIA World Factbook (2000)
Data CIA World Factbook untuk "penutur asli" (2000) (persentase penduduk dunia; perkiraan CIA tahun 2000 untuk penduduk dunia adalah 6,081 miliar [4]).- Bahasa Mandarin 14,37% (874 juta)
- Bahasa Hindi 6,02% (366 juta)
- Bahasa Inggris 5,61% (341 juta)
- Bahasa Spanyol 5,59% (339 juta)
- Bahasa Bengali 3,4% (207 juta)
- Bahasa Portugis 2,75% (167 juta)
- Bahasa Rusia 2,63% (160 juta)
- Bahasa Jepang 2,06% (125 juta)
- Bahasa Jerman 1,64% (100 juta)
- Bahasa Korea 1,28% (78 juta)
- Bahasa Perancis 1,27% (77 juta)
Hal yang sama juga berlaku untuk bahasa Tionghoa, Jika seluruh varietas bahasa tionghoa dianggap sebagai satu bahasa tunggal, maka bahasa Tionghoa akan berada di urutan pertama dengan lebih dari 1,2 miliar penutur. Jika dihitung terpisah, maka kelima varietas bahasa Tionghoa dapat ditemukan dalam peingkat 25 besar.
Daftar Bahasa Di Indonesia
Sebenarnya ada sekitar 726 bahasa daerah yang terdapat di Indonesia, hanya yang ini saya bisa uraikan:
1. Bali :
Bahasa Bali
Bahasa Sasak
2. Jawa
Bahasa Jawa
Bahasa Madura
Bahasa Sunda
3. Kalimantan
Bahasa Bahau
Bahasa Bajau
Bahasa Banjar
Bahasa Iban
Bahasa Kayan
Bahasa Kenya
Bahasa Klemautan
Bahasa Melayu
Bahasa Milano
Bahasa Ot-Danum
4. Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Alor
Bahasa Ambelan
Bahasa Aru
Bahasa Banda
Bahasa Belu
Bahasa Buru
Bahasa Geloli
Bahasa Goram
Bahasa Helo
Bahasa Kadang
Bahasa Kai
Bahasa Kaisar
Bahasa Kroe
Bahasa Lain
Bahasa Leti
Bahasa Pantar
Bahasa Roma
Bahasa Rote
Bahasa Solor
Bahasa Tanibar
Bahasa Tetun
Bahasa Timor
Bahasa Wetar
5. Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Selatan
Bahasa Windesi
6. Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara Menggunakan
Bahasa Ternate
Bahasa Tidore
7. Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan Menggunakan Bahasa Bacan
Bahasa Sula
Bahasa Taliabo
8. Wilayah Nusa Tenggara Barat Menggunakan
Bahasa Sasak
Bahasa Sumba
9. Wilayah Nusa Tenggara Timur Menggunakan
Bahasa Sasak
Bahasa Sumbawa
Bahasa Tetun
Bahasa Timor
Bahasa Bali
Bahasa Sasak
2. Jawa
Bahasa Jawa
Bahasa Madura
Bahasa Sunda
3. Kalimantan
Bahasa Bahau
Bahasa Bajau
Bahasa Banjar
Bahasa Iban
Bahasa Kayan
Bahasa Kenya
Bahasa Klemautan
Bahasa Melayu
Bahasa Milano
Bahasa Ot-Danum
4. Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Alor
Bahasa Ambelan
Bahasa Aru
Bahasa Banda
Bahasa Belu
Bahasa Buru
Bahasa Geloli
Bahasa Goram
Bahasa Helo
Bahasa Kadang
Bahasa Kai
Bahasa Kaisar
Bahasa Kroe
Bahasa Lain
Bahasa Leti
Bahasa Pantar
Bahasa Roma
Bahasa Rote
Bahasa Solor
Bahasa Tanibar
Bahasa Tetun
Bahasa Timor
Bahasa Wetar
5. Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Selatan
Bahasa Windesi
6. Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara Menggunakan
Bahasa Ternate
Bahasa Tidore
7. Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan Menggunakan Bahasa Bacan
Bahasa Sula
Bahasa Taliabo
8. Wilayah Nusa Tenggara Barat Menggunakan
Bahasa Sasak
Bahasa Sumba
9. Wilayah Nusa Tenggara Timur Menggunakan
Bahasa Sasak
Bahasa Sumbawa
Bahasa Tetun
Bahasa Timor
10. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku Menggunakan
Bahasa Bungkumori
Bahasa Laki
Bahasa Landawe
Bahasa Mapute
Bahasa Bungkumori
Bahasa Laki
Bahasa Landawe
Bahasa Mapute
11. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate Menggunakan Bahasa Buol
Bahasa Gorontalo
Bahasa Kaidipan
12. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gorontalo Menggunakan Bahasa Bulanga
Bahasa Balantak
13. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan Menggunakan
Bahasa Banggai
Bahasa Bobongko
Bahasa Loinan
14. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung Menggunakan
Bahasa Bonerate
Bahasa Butung
Bahasa Kalaotoa
Bahasa Karompa
Bahasa Layolo
Bahasa Walio
15. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel Menggunakan
Bahasa Bugis
Bahasa Luwu
Bahasa Makassar
Bahasa Mandar
Bahasa Pitu
Bahasa Sa'dan
Bahasa Salu
Bahasa Seko
Bahasa Uluna
16. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut Menggunakan
Bahasa Bantik
Bahasa Mongondow
Bahasa Sangir
Bahasa Talaud
Bahasa Tambulu
Bahasa Tombatu
Bahasa Tompakewa
Bahasa Tondano
Bahasa Tontembun
Bahasa Gorontalo
Bahasa Kaidipan
12. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gorontalo Menggunakan Bahasa Bulanga
Bahasa Balantak
13. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan Menggunakan
Bahasa Banggai
Bahasa Bobongko
Bahasa Loinan
14. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung Menggunakan
Bahasa Bonerate
Bahasa Butung
Bahasa Kalaotoa
Bahasa Karompa
Bahasa Layolo
Bahasa Walio
15. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel Menggunakan
Bahasa Bugis
Bahasa Luwu
Bahasa Makassar
Bahasa Mandar
Bahasa Pitu
Bahasa Sa'dan
Bahasa Salu
Bahasa Seko
Bahasa Uluna
16. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut Menggunakan
Bahasa Bantik
Bahasa Mongondow
Bahasa Sangir
Bahasa Talaud
Bahasa Tambulu
Bahasa Tombatu
Bahasa Tompakewa
Bahasa Tondano
Bahasa Tontembun
17. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Tomoni Menggunakan Bahasa Tomini
18. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja Menggunakan Bahasa Bada' Besona
Bahasa Kail
Bahasa Leboni
Bahasa Napu
Bahasa Pilpikoro
Bahasa Toraja
Bahasa Wotu
19. Wilayah Sumatera Menggunakan
Bahasa Aceh
Bahasa Alas
Bahasa Angkola
Bahasa Batak
Bahasa Enggano
Bahasa Gayo
Bahasa Karo
Bahasa Kubu
Bahasa Lampung
Bahasa Lom
Bahasa Mandailing
Bahasa Melayu
Bahasa Mentawai
Bahasa Minangkabau
Bahasa Nias
Bahasa Orang Laut
Bahasa Pak-Pak
Bahasa Rejang Lebong
Bahasa Riau
Bahasa Sikule
Bahasa Simulur
18. Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja Menggunakan Bahasa Bada' Besona
Bahasa Kail
Bahasa Leboni
Bahasa Napu
Bahasa Pilpikoro
Bahasa Toraja
Bahasa Wotu
19. Wilayah Sumatera Menggunakan
Bahasa Aceh
Bahasa Alas
Bahasa Angkola
Bahasa Batak
Bahasa Enggano
Bahasa Gayo
Bahasa Karo
Bahasa Kubu
Bahasa Lampung
Bahasa Lom
Bahasa Mandailing
Bahasa Melayu
Bahasa Mentawai
Bahasa Minangkabau
Bahasa Nias
Bahasa Orang Laut
Bahasa Pak-Pak
Bahasa Rejang Lebong
Bahasa Riau
Bahasa Sikule
Bahasa Simulur
Ada beberapa istilah yang biasa digunakan untuk bahasa Indonesia, yakni:
1. Bahasa Resmi
2. Bahasa Negara
3. Bahasa Persatuan
4. Bahasa Kesatuan
5. Bahasa Nasional
1. Bahasa Resmi
2. Bahasa Negara
3. Bahasa Persatuan
4. Bahasa Kesatuan
5. Bahasa Nasional
1. Bahasa Resmi
ialah bahasa yang telah disahkan/disresmikan pemakaiannya melalui Undang-Undang atau peraturan Pemerintah, yaitu Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, pasal 36. Resmi sah
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa, bahasa resmi adalah sebuah system linguistic yang ditetapkan untuk digunakan dalam suatu pertemuan seperti seminar, konferensi, rapat dan sebagainya.
Untuk bahasa resmi dipersidangan yang digunakan : contoh dalam siding Internasional di PBB yaitu bahasa Inggris, bahasa Prancis, bahasa Spanyol, bahasa Cina, bahasa Arab dan ditambah bahasa Indonesia.
Untuk dalam konteks social di Indonesia, bahasa Negara dapat diindentikan dengan bahasa resmi, yaitu bahasa Nasional Indonesia.
2. Bahasa Negara
Bahasa Negara adalah sebuah bahasa yang secara resmi dalam Undang-Undang Dasar sebuah Negara ditetapkan sebagai alat komuikasi resmi Kenegaraan, artinya, segala urusan kenegaraan, administrasi kenegaran, dan kegiatan-kegiatan kenegaran dijalankan dengan menggunakan bahasa itu.
Contoh:
- Bahasa Indonesia pada mulanya bahasa Melayu
- Bahasa philipino pada mulanya bahasa Tagalog dan bahasa Inggris diangkat menjadi bahasa Negara, karena bahasa Inggris memamng dipakai secara merata sebagai lingua franca di seluruh wilayah Filipina.
Bahasa Negara adalah sebuah bahasa yang secara resmi dalam Undang-Undang Dasar sebuah Negara ditetapkan sebagai alat komuikasi resmi Kenegaraan, artinya, segala urusan kenegaraan, administrasi kenegaran, dan kegiatan-kegiatan kenegaran dijalankan dengan menggunakan bahasa itu.
Contoh:
- Bahasa Indonesia pada mulanya bahasa Melayu
- Bahasa philipino pada mulanya bahasa Tagalog dan bahasa Inggris diangkat menjadi bahasa Negara, karena bahasa Inggris memamng dipakai secara merata sebagai lingua franca di seluruh wilayah Filipina.
3. Bahasa Persatuan
Bahasa persatuan ialah bahasa yang berfungsi mempersatukan semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Bahasa persatuan ialah bahasa yang digunakan sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang social, dan bahasanya.
Bahasa persatuan ialah bahasa yang berfungsi mempersatukan semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Bahasa persatuan ialah bahasa yang digunakan sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar belakang social, dan bahasanya.
4. Bahasa Kesatuan
Bahasa Kesatuan adalah bahasa yang telah menjadi satu dari berbagai bahasa daerah di Indonesia dapat diikat oleh bahasa Indonesia Pengertian kesatuan dan persatuan untuk bahasa Indonesia hampir tidak ada bedanya. Tapi jika istilah ini kita tinjau dari segi tatanegara, jauh sekali bedanya. Misalnya Negara kesatuan adalah Negara unifikasi, seperti Republik Indonesia, sedangkan Negara persatuan adalah Negara federal seperti Indonesia pada masa R.I.S (Republik Indonesia Serikat) atau seperti Negara Amerika Serikat sekarang.
Bahasa Kesatuan adalah bahasa yang telah menjadi satu dari berbagai bahasa daerah di Indonesia dapat diikat oleh bahasa Indonesia Pengertian kesatuan dan persatuan untuk bahasa Indonesia hampir tidak ada bedanya. Tapi jika istilah ini kita tinjau dari segi tatanegara, jauh sekali bedanya. Misalnya Negara kesatuan adalah Negara unifikasi, seperti Republik Indonesia, sedangkan Negara persatuan adalah Negara federal seperti Indonesia pada masa R.I.S (Republik Indonesia Serikat) atau seperti Negara Amerika Serikat sekarang.
5. Bahasa Nasional
Bahasa Nasional ialah bahasa kebangsaan (bahasa yang muncul dari bangsa itu sendiri, nasional dari kata nation ‘bangsa’), yang digunakan sebagai bahasa perhubungan resmi berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang social budaya dan bahasanya dalam suatu bangsa.
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa bahasa Nasional, bahasa Negara, bahasa resmi, bahasa Kesatuan dan bahasa Persatuan Indonesia mengacu pada satu system linguistik yang sama yaitu bahasa Indonesia, sedangkan di Filipina, di india, dan Singapura tidak.
Bahasa Nasional ialah bahasa kebangsaan (bahasa yang muncul dari bangsa itu sendiri, nasional dari kata nation ‘bangsa’), yang digunakan sebagai bahasa perhubungan resmi berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang social budaya dan bahasanya dalam suatu bangsa.
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa bahasa Nasional, bahasa Negara, bahasa resmi, bahasa Kesatuan dan bahasa Persatuan Indonesia mengacu pada satu system linguistik yang sama yaitu bahasa Indonesia, sedangkan di Filipina, di india, dan Singapura tidak.
1.2 Lingua Franca
Lingua Franca adalah sebuah system linguistic yang digunakan sebagai alat komunikasi sementara oleh para partisipan yang mempunyai bahasa ibu yang berbeda. Lingua franca berasal dari bahasa Italia, adalah bahasa yang dipergunakan sebagai alat komunikasi social diantara orang yang berlaianan bahasanya.
Contoh : Bahasa Inggris yang dipakai dalam pertemuan internasional
Sebenarnya bahasa lingua franca adalah kesaling pengertian dari para partisipan yang menggunakannya, maka bahasa apapun bisa menjadi sebuah lingua franca.
Lingua Franca adalah sebuah system linguistic yang digunakan sebagai alat komunikasi sementara oleh para partisipan yang mempunyai bahasa ibu yang berbeda. Lingua franca berasal dari bahasa Italia, adalah bahasa yang dipergunakan sebagai alat komunikasi social diantara orang yang berlaianan bahasanya.
Contoh : Bahasa Inggris yang dipakai dalam pertemuan internasional
Sebenarnya bahasa lingua franca adalah kesaling pengertian dari para partisipan yang menggunakannya, maka bahasa apapun bisa menjadi sebuah lingua franca.
1.3 Bila Digunakan Sebutan Bahasa Indonesia
Unsur mana atau unsur apakahyang paling penting. Untuk menentukan asal mulabahasa Indonesia tersebut.Apakah unsure resminya, apakah unsure nasuonalnya atau unsure lain.
• Jika dari unsur resminya ada beberapa teori diusulkan, bahwa bahasa Indonesia ada mulai tahun 1945, 1933, 1938, 1908 dan seterusnya.
• Usulan tahun 1945 merupakan relisasi dan keseluruhan jerih payah perjuangan, prnderitaan, ikrar, sumpah yang pernah diucapkan. Sebelumnya, satu hari sesudahproklamasi, yakni 18 Agustus 1945. Dicantumkan dalam UUD RI 1945, Bab XV, pasal 36 pada konstitusi RIS 1949, ketika Negara federal di Indonesia yang didirikan oleh colonial Belanda di lebur menjadi Negara Kesatuan.
• Bentuk Bahasa resmi Negara adalah bahasa Indonesia tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1950, pasal 4
Sebenarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pengaruh luar dari bahasa asing seperti bahasa Sanskerta, Tamil, Arab, Cina, Belanda, Portugis, Inggris dan lain-lain. Sedangkan pengaruh bahasa daerah, misalnya bahasa jawa, bahasa Sunda, Bali, Batak dan lain-lain.
Unsur mana atau unsur apakahyang paling penting. Untuk menentukan asal mulabahasa Indonesia tersebut.Apakah unsure resminya, apakah unsure nasuonalnya atau unsure lain.
• Jika dari unsur resminya ada beberapa teori diusulkan, bahwa bahasa Indonesia ada mulai tahun 1945, 1933, 1938, 1908 dan seterusnya.
• Usulan tahun 1945 merupakan relisasi dan keseluruhan jerih payah perjuangan, prnderitaan, ikrar, sumpah yang pernah diucapkan. Sebelumnya, satu hari sesudahproklamasi, yakni 18 Agustus 1945. Dicantumkan dalam UUD RI 1945, Bab XV, pasal 36 pada konstitusi RIS 1949, ketika Negara federal di Indonesia yang didirikan oleh colonial Belanda di lebur menjadi Negara Kesatuan.
• Bentuk Bahasa resmi Negara adalah bahasa Indonesia tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1950, pasal 4
Sebenarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pengaruh luar dari bahasa asing seperti bahasa Sanskerta, Tamil, Arab, Cina, Belanda, Portugis, Inggris dan lain-lain. Sedangkan pengaruh bahasa daerah, misalnya bahasa jawa, bahasa Sunda, Bali, Batak dan lain-lain.
SUMPAH PEMUDA
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkanSejarah Sumpah Pemuda
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.
Rapat Pertama, Gedung Katholieke Jongenlingen Bond
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat Kedua, Gedung Oost-Java Bioscoop
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Rapat Ketiga, Gedung Indonesisch Huis Kramat
Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :
Sumpah Pemuda versi orisinal.
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Tokoh – tokoh sumpah pemuda
1. Soenario
Soenario adalah seorang pengacara yang aktif membela aktivis kemerdekaan indonesia melawan penjajah. Dalam event tersebut, ia menjadi penasihat panitia sekaligus pembicara.
2. J. Leimena
J. Leimena merupakan mahasiswa aktivis, ketua organisasi jong ambon dan tentunya tergabung dalam panitia kongres.
3. Soegondo Djojopoespito
Tidak banyak yang tahu bahwa inilah ketua panitia kongres bersejarah tersebut. Soegondo merupakan aktivis pendidikan, yang kost dirumah Ki Hajar Dewantara.
4. Djoko Marsaid
Djoko Marsaid merupakan wakil ketua panitis kongres, sekaligus ketua organisasi jong java.
5. M. Yamin
Muhammad Yamin adalah seorang penyair yang merintis gaya puisi modern di nusantara. Ia salah satu aktivis yang genjar mengusung bahasa Indonesia sebagai bahsa nasional di acara sumpah pemuda.
6. Amir Sjarifudin
Aktivis penggerak anti-jepang yang pernah terancam hukuman mati. Perwakilan dari jong batak ini banyak menyumbang pemikiran cerdas di sumpah pemuda.
7. W. R. Supratman
Seorang wartawan sekaligus pengarang, yang pandai juga bermain biola. Pada malam penutupan Sumpah Pemuda, ia memainkan sebuah lagu secara instrumental dengan biola (tanpa teks) yang kini kita kenal sebagai lagu kebangsaan Indonesia Raya.
8. S. Mangoensarkoro
Tokoh bangsa yang berbicara di acara Sumpah Pemuda mengenai pentingnya pendidikan untuk anak bangsa.
9. Karto Soewirjo
Aktivis jong islamieten bond yang turut aktif dalam Sumpah Pemuda. Di kemudian hari setelah Indonesia merdeka, ia menjadi tokoh gerakan pemberontakan yang ingin mendirikan Negara Islam di Indonesia.
10. Kasman Singodimedjo
Perintis keberadaan pramuka di Indonesia, sekaligus ‘bidan’ lahirnya Tentara Nasional Indonesia. Dikenal sebagai orator yang ulung.
11. Moh. Roem
Aktivis sekaligus mahasiswa hokum yang terbakar nasionalismenya setelah mendapat perlakuan diskriminatif di Sekolah Belanda.
12. A.K. Gani
Aktivis pemuda yang lahir di Palembang ini bergerak dalam organisasi Jong Sumatra Bond.
13. Sie Kong Liong
Pemilik sebuah rumah di Jalan Kramat Raya yang menjadi tempat diadakannya Sumpah Pemuda. Rumah tersebut kini menjadi museum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar